Selasa, 01 April 2014

PEMANFAATAN ICT DALAM MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA


Pembelajaran menggunakan media ICT sudah menjadi hal- hal biasa di sekolah- sekolah unggulan. Sebelumnya perlu kita pahami dahulu tentang apa ICT itu. Dari asal katanya ICT sendiri berasal dari kata Information, Communication, dan Technology. ICT merupakan suatu tehnik modern dalam penyampaian informasi dan berkomunikasi. Dengan demikian, ICT memiliki peran yang sangat besar di dalam kehidupan sehari- hari. Kalau kita perhatikan di sekitar kita mulai dari benda- benda kecil hingga yang berskala besar semuanya tak lepas dari ICT. Contoh, dulu para guru ketika mengajar hanya melakukan komunikasi secara tatap muka dengan bermodalkan buku paket dan beberapa referensi buku lain. Tetapi sekarang ini karena kemajuan teknologi, para guru dalam menerangkan mata pelajaran menjadi lebih menarik dan mudah dimengerti siswa dengan bantuan ICT.
Hal ini, berarti bahwa pembelajaran dengan ICT akan dapat memberikan manfaat yang sangat besar bagi proses pembelajaran. Apalagi jika kita mengingat bahwa terdapat beberapa sekolah- sekolah di Indonesia yang telah berstatus Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI). Secara lebih khusus, manfaat dari penggunaan ICT di dalam proses pembelajaran adalah pertama, melalui ICT proses pembelajaran menjadi lebih menarik. Para siswa tidak lagi meminta izin kepada para guru untuk pergi ke belakang untuk sekedar mencuci muka karena mengantuk pada saat jam pelajaran, ataupun bosan mendengarkan pelajaran yang diajarkan oleh guru yang bersangkutan. Kedua, siswa lebih mudah dalam memahami apa yang disampaikan oleh para guru mengingat tayangan materi yang diberikan masih terpampang di depan mata. Sehingga para siswa lebih mudah memahami dan mengerti pelajaran yang diajarkan. Ketiga, keberadaan ICT menuntut para guru dan siswa untuk tidak gagap teknologi. Keempat, pembelajaran ICT ini dapat menjadi nilai plus bagi para siswa yang ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan di sekolah- sekolah favorit. Apalagi jika ingin meneruskan ke luar negeri, tentu saja pembelajaran dengan ICT tentu sudah menjadi pemandangan biasa di kalangan guru dan siswa.
Salah satu pelajaran yang memanfaatkan teknologi ICT adalah pelajaran matematika, karena pelajaran matematika merupakan pelajaran yang melatih logika berpikir, sehingga siswa diharapkan dapat menggunakan dan mengaplikasikannya dalam memecahkan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam pelajaran yang lain.
Menurut Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (1991, h. 637) matematika adalah ilmu tentang bilangan-bilangan, hubungan antar bilangan dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian persoalan mengenai bilangan. Sedangkan menurut Jujun S. Suriasumantri (1982, h. 191) matematika adalah bahasa yang melambangkan serangkaian makna dari pernyataan yang ingin disampaikan. Lambang-lambang matematika bersifat artificial, baru memiliki arti setelah sebuah makna diberikan kepadanya, tanpa itu matematika hanya sebuah kumpulan rumus-rumus yang mati.
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) No. 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi, tujuan Mata Pelajaran Matematika adalah:

1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan        mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah
2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika
3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh
4. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah
5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Lebih jauh, dalam Permendiknas dinyatakan bahwa: “Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif.
Dalam setiap kesempatan, pembelajaran matematika hendaknya dimulai dengan pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi (contextual problem). Dengan mengajukan masalah kontekstual, peserta didik secara bertahap dibimbing untuk
menguasai konsep matematika. Untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran, sekolah diharapkan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi seperti komputer, alat peraga, atau media lainnya.”

Ketersediaan ICT juga berdampak pada bagaimana siswa belajar matematika karena dapat memungkinkan siswa untuk: melakukan percobaan dan belajar dari umpan balik; berpikir logis dan mengembangkan kemampuan memecahkan masalah; mengamati, mengeksplorasi dan menjelaskan pola dalam jumlah, bentuk dan data; membuat dan menguji hipotesis dan prediksi, yang dapat didasarkan pada data dalam jumlah besar; membuat generalisasi yang dapat didasarkan pada bukti-bukti eksperimental; mengembangkan kosa kata matematika dan bahasa.
Guru harus memilih atau membuat tugas-tugas matematika dengan menggunakan tampilan gambar yang menarik, bervariasi, merangsang rasa ingin tahu. Guru juga dapat menggunakan media lainnya seperti kalkulator, papan tulis interaktif dan alat bantu audiovisual lainnya, bersama-sama dengan berbagai paket perangkat lunak. Internet juga dapat digunakan untuk merancang tugas-tugas belajar yang efektif, seperti simulasi problem-solving.

ICT juga dapat merangsang seluruh kegiatan kelas dan dapat mempengaruhi cara guru dalam mengajarkan topic tertentu, seperti dalam mengenalkan konsep matematika..Meskipun menggunakan ICT tetapi peralatan tulis menulis tetap digunakan.
Menurut hasil penelitian Becta 2002, ditemukan bahwa dampak penggunaan ICT dalam pembelajaran matematika anak usia dini, sebagai berikut: 
1)      Konsentrasi - ini dicirikan oleh perhatian yang mengarahkan anak untuk suatu aktivitas, 
2)      Energi - Seorang anak akan menginvestasikan banyak energi dan aktivitas, mereka bersemangat dan terangsang, 
3)      Kompleksitas dan Kreativitas - mereka akan berusaha paling keras mereka untuk memecahkan masalah. Mereka menjadi yang paling kreatif,
4)      Ekspresi wajah dan Posture - tanda nonverbal sangat penting dalam menilai bagaimana melibatkan anak, 5) Kegigihan - durasi ini adalah bahwa seorang anak akan bertahan pada suatu aktivitas. Hal ini sangat penting sebagai anak-anak dalam penelitian ini bertahan dan kurang mudah dialihkan dari suatu aktivitas,
5)      Precision - Terlibat anak-anak menunjukkan perawatan khusus untuk pekerjaan mereka dan perhatian terhadap detail, 
6)      Waktu reaksi - anak-anak siaga dan siap untuk bereaksi cepat terhadap rangsangan, 
7)      Bahasa - ini ditandai oleh komentar-komentar anak-anak mengatakan selama atau setelah kegiatan misalnya mereka mengatakan mereka menikmatinya, 
8)      Kepuasan - Anak-anak akan menampilkan perasaan puas dengan prestasi mereka.
Penggunaan ICT sebagai media pembelajaran matematika memang dapat menarik dan meningkatkan motivasi belajar anak, khususnya ketika anak belajar tentang konsep-konsep yang berkaitan dengan matematika. Akan tetapi orang tua dan guru tetap cermat dalam memilih program-program yang disajikan melalui website yang terdapat di internet. Selain itu juga orang tua dan guru harus tetap waspada terhadap perangkat keras yang digunakan misalnya komputer, hal ini dikarenakan komputer memiliki efek negatif seperti radiasi apabila digunakan secara terus-menerus tanpa batas. Pendampingan mutlak diperlukan agar dapat meminimalisir dampak negatif yang ditularkan melalui media tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar