Pembelajaran
menggunakan media ICT sudah menjadi hal- hal biasa di sekolah- sekolah
unggulan. Sebelumnya perlu kita pahami dahulu tentang apa ICT itu. Dari asal
katanya ICT sendiri berasal dari kata Information, Communication, dan
Technology. ICT merupakan suatu tehnik modern dalam penyampaian informasi dan
berkomunikasi. Dengan demikian, ICT memiliki peran yang sangat besar di dalam
kehidupan sehari- hari. Kalau kita perhatikan di sekitar kita mulai dari benda-
benda kecil hingga yang berskala besar semuanya tak lepas dari ICT. Contoh,
dulu para guru ketika mengajar hanya melakukan komunikasi secara tatap muka
dengan bermodalkan buku paket dan beberapa referensi buku lain. Tetapi sekarang
ini karena kemajuan teknologi, para guru dalam menerangkan mata pelajaran
menjadi lebih menarik dan mudah dimengerti siswa dengan bantuan ICT.
Hal ini,
berarti bahwa pembelajaran dengan ICT akan dapat memberikan manfaat yang sangat
besar bagi proses pembelajaran. Apalagi jika kita mengingat bahwa terdapat
beberapa sekolah- sekolah di Indonesia yang telah berstatus Rintisan Sekolah
Bertaraf Internasional (RSBI). Secara lebih khusus, manfaat dari penggunaan ICT
di dalam proses pembelajaran adalah pertama, melalui ICT proses pembelajaran
menjadi lebih menarik. Para siswa tidak lagi meminta izin kepada para guru
untuk pergi ke belakang untuk sekedar mencuci muka karena mengantuk pada saat
jam pelajaran, ataupun bosan mendengarkan pelajaran yang diajarkan oleh guru
yang bersangkutan. Kedua, siswa lebih mudah dalam memahami apa yang disampaikan
oleh para guru mengingat tayangan materi yang diberikan masih terpampang di
depan mata. Sehingga para siswa lebih mudah memahami dan mengerti pelajaran
yang diajarkan. Ketiga, keberadaan ICT menuntut para guru dan siswa untuk tidak
gagap teknologi. Keempat, pembelajaran ICT ini dapat menjadi nilai plus bagi
para siswa yang ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan di sekolah- sekolah
favorit. Apalagi jika ingin meneruskan ke luar negeri, tentu saja pembelajaran
dengan ICT tentu sudah menjadi pemandangan biasa di kalangan guru dan siswa.
Salah satu pelajaran yang memanfaatkan teknologi ICT adalah
pelajaran matematika, karena pelajaran matematika merupakan pelajaran yang
melatih logika berpikir, sehingga siswa diharapkan dapat menggunakan dan
mengaplikasikannya dalam memecahkan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari
maupun dalam pelajaran yang lain.
Menurut Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa (1991, h. 637) matematika adalah ilmu tentang bilangan-bilangan, hubungan
antar bilangan dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian
persoalan mengenai bilangan. Sedangkan menurut Jujun S. Suriasumantri (1982, h. 191) matematika adalah bahasa yang
melambangkan serangkaian makna dari pernyataan yang ingin disampaikan.
Lambang-lambang matematika bersifat artificial, baru memiliki arti setelah
sebuah makna diberikan kepadanya, tanpa itu matematika hanya sebuah kumpulan
rumus-rumus yang mati.
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional (Permendiknas) No. 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi, tujuan Mata Pelajaran Matematika
adalah:
1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah
2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika
3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh
4. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah
5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Lebih jauh, dalam Permendiknas
dinyatakan bahwa: “Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua
peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan
kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta
kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat
memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk
bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif.
Dalam setiap kesempatan, pembelajaran matematika hendaknya
dimulai dengan pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi (contextual
problem). Dengan mengajukan masalah kontekstual, peserta didik secara bertahap
dibimbing untuk
menguasai konsep matematika. Untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran, sekolah diharapkan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi seperti komputer, alat peraga, atau media lainnya.”
menguasai konsep matematika. Untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran, sekolah diharapkan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi seperti komputer, alat peraga, atau media lainnya.”
Ketersediaan ICT juga berdampak pada bagaimana siswa belajar
matematika karena dapat memungkinkan siswa untuk: melakukan percobaan dan
belajar dari umpan balik; berpikir logis dan mengembangkan kemampuan memecahkan
masalah; mengamati, mengeksplorasi dan menjelaskan pola dalam jumlah, bentuk
dan data; membuat dan menguji hipotesis dan prediksi, yang dapat didasarkan
pada data dalam jumlah besar; membuat generalisasi yang dapat didasarkan pada
bukti-bukti eksperimental; mengembangkan kosa kata matematika dan bahasa.
Guru harus memilih atau membuat tugas-tugas matematika dengan menggunakan tampilan gambar yang menarik, bervariasi, merangsang rasa ingin tahu. Guru juga dapat menggunakan media lainnya seperti kalkulator, papan tulis interaktif dan alat bantu audiovisual lainnya, bersama-sama dengan berbagai paket perangkat lunak. Internet juga dapat digunakan untuk merancang tugas-tugas belajar yang efektif, seperti simulasi problem-solving.
Guru harus memilih atau membuat tugas-tugas matematika dengan menggunakan tampilan gambar yang menarik, bervariasi, merangsang rasa ingin tahu. Guru juga dapat menggunakan media lainnya seperti kalkulator, papan tulis interaktif dan alat bantu audiovisual lainnya, bersama-sama dengan berbagai paket perangkat lunak. Internet juga dapat digunakan untuk merancang tugas-tugas belajar yang efektif, seperti simulasi problem-solving.
ICT juga dapat merangsang seluruh kegiatan kelas dan dapat
mempengaruhi cara guru dalam mengajarkan topic tertentu, seperti dalam
mengenalkan konsep matematika..Meskipun menggunakan ICT tetapi peralatan tulis
menulis tetap digunakan.
Menurut hasil penelitian Becta 2002, ditemukan bahwa dampak penggunaan ICT dalam pembelajaran matematika anak usia dini, sebagai berikut:
Menurut hasil penelitian Becta 2002, ditemukan bahwa dampak penggunaan ICT dalam pembelajaran matematika anak usia dini, sebagai berikut:
1) Konsentrasi - ini dicirikan oleh
perhatian yang mengarahkan anak untuk suatu aktivitas,
2) Energi - Seorang anak akan
menginvestasikan banyak energi dan aktivitas, mereka bersemangat dan
terangsang,
3) Kompleksitas dan Kreativitas -
mereka akan berusaha paling keras mereka untuk memecahkan masalah. Mereka
menjadi yang paling kreatif,
4) Ekspresi wajah dan Posture - tanda
nonverbal sangat penting dalam menilai bagaimana melibatkan anak, 5) Kegigihan
- durasi ini adalah bahwa seorang anak akan bertahan pada suatu aktivitas. Hal
ini sangat penting sebagai anak-anak dalam penelitian ini bertahan dan kurang
mudah dialihkan dari suatu aktivitas,
5) Precision - Terlibat anak-anak
menunjukkan perawatan khusus untuk pekerjaan mereka dan perhatian terhadap
detail,
6) Waktu reaksi - anak-anak siaga dan
siap untuk bereaksi cepat terhadap rangsangan,
7) Bahasa - ini ditandai oleh
komentar-komentar anak-anak mengatakan selama atau setelah kegiatan misalnya
mereka mengatakan mereka menikmatinya,
8) Kepuasan - Anak-anak akan
menampilkan perasaan puas dengan prestasi mereka.
Penggunaan ICT sebagai media pembelajaran matematika memang
dapat menarik dan meningkatkan motivasi belajar anak, khususnya ketika anak
belajar tentang konsep-konsep yang berkaitan dengan matematika. Akan tetapi
orang tua dan guru tetap cermat dalam memilih program-program yang disajikan
melalui website yang terdapat di internet. Selain itu juga orang tua dan guru
harus tetap waspada terhadap perangkat keras yang digunakan misalnya komputer,
hal ini dikarenakan komputer memiliki efek negatif seperti radiasi apabila
digunakan secara terus-menerus tanpa batas. Pendampingan mutlak diperlukan agar
dapat meminimalisir dampak negatif yang ditularkan melalui media tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar