Selasa, 01 April 2014

JENIS DAN KLASIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

  Jenis Media Pembelajaran
1.      Media visual, yaitu media yang digunakan hanya mengandalkan indera penglihatan semata-mata dari peserta didik. Dengan media ini pengalaman belajar yang dialami peserta didik sangat tergantung pada kemampuan penglihatnya. Beberapa media visual anatara lain media cetak seperti buku, modul, jurnal, gambar, peta dan poster; model dan prototipe seperti globe bumi dan ; media realitas alam sekitar dan sebagainya.
2.      Media audio adalah jenis media yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan hanya melibatkan indera pendengaran peserta didik. Oleh karena itu, media audio hanya mampu memanipulasi kemampuan suara semata (Munadi, 2008). Pesan dan informasi yang diterimanya adalah berupa pesan verbal seperti bahasa lisan, kata-kata dan lain-lain. Sedangkan pesan nonverbal adalah dalam bentuk bunyi-bunyian, musik, bunyi tiruan dan sebagainya. Contoh media audio yang umum digunakan adalah radio, tape recorder, CD player.
3.      Media audio-visual, adalah jenis media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan melibatkan pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satu proses atau kegiatan. Pesan dan informasi yang dapat disalurkan melalui media ini dapat berupa pesan verbal dan pesan nonverbal yang mengandalakan pendengaran dan penglihatan. Contohnya adalah film, video, program TV dan lain-lain.
4.      Multimedia, yaitu media yang melibatkan beberapa jenis media dan peralatan secara terintergrasi dalam suatu proses atau kegiatan pembelajaran. Pembelajaran multimedia melibatkan indera penglihatan dan pendengaran melalui media teks, visual diam, visual gerak, dan audio serta media interaktif berbasis ICT. 

Klasifikasi Media Pembelajaran
Dari beberapa pengelompokan media yang disusun para ahli, ada lima kategori media pembelajaran menurut Setyosari dan Sihkabudden (2005), yakni (1) berdasarkan ciri fisiknya,   (2) berdasarkan tingkat dan jenis pengalaman, (3) berdasarkan persepsi indera, (4) berdasarkan penggunaanya, (5) berdasarkan hirarkhi pemanfaatannya.

Dilihat dari Berdasarkan Ciri dan Bentuk Fisiknya
1.      Media pembelajaran dua dimendsi (2D), yaitu media yang tampilannya dapat diamati dari satu arah pandangan saja yang hanya dilihat dimensi panjang dan lebarnya saja. Misalanya foto, gambar, peta, bagan, papan tulis dan lain sebagainya.
2.      Media pembelajaran tiga dimensi (3D), yaitu media yang tampilannya dapat diamati dari  arah pandang mana saja dan mempunyai dimensi panjang, lebar dan tinggi/tebal. Contohnya model, prototipe, bola, kotak, meja, kursi, mobil dan lain sebagainya.
3.      Media pandang diam (still picture), yaitu media yang menggunakan media proyeksi yang hanya menampilkan gambar diam pada layar. Misalanya foto, lukisan, gambar binatang dan gambar alam semestayang diproyeksi dalam kegiatan pembelajaran.
4.      Media pandang gerak (motion picture), yaitu media yang menggunakan media proyeksi yang dapat menampilkan gambar bergerak dilayar, termasuk media televisi, film, atau video recorder termasuk media pandang gerak yang dsajikan melalui layar monitor dikomputer atau layar LCD dan sebagainya.

Dilihat dari Pengelompokan Berdasarkan Unsur Pokoknya
Berdasarkan unsur pokok atau indera, media pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi tiga macam, yakni media visual, media audio dan media audio-visual. Ketiga golongan tersebut dijabarkan oleh Sulaiman (2001) menjadi sepuluh macam yaitu :
1.      Media audio:  media yang menghasilkan bunyi, misalanya tiperecorder, radio.
2.      Media visual: media visual dua dan tiga dimensi.
3.      Media audio-visual: media yang menghasilkan rupa dan suara dalam satu unit media.
4.      Media audio motion visual: penggunaan segala kemampuan audio dan visual ke dalam kelas, seperti TV, video dan lainnya.
5.      Media audio still visual: media lengkap kecuali penampilan motion/geraknya tidak ada.
6.      Media audio semi-motion: media yang berkemampuan menampilkan titik-titik tapi tidak bisa mentransmit secara utuh suatu motion yang nyata. Misalnya telewriting dan recorder telewriting.
7.      Media motion visual: film bisu
8.      Media still visual: gambar, OHP, tranparansi, filmskrips.
9.      Media audio: telephone, radio, audio
10.  Media cetak: media yang hanya menampilkan informasi yang berupa simbol-simbol tertentu saja dan berupa alphanumeric, seperti buku, modu, majalah.
Sedangkan,  menurut Bretz (1971), media dibedakan menjadi delapan macam, yakni media audio, media cetak, media visual diam, media visual gerak, media audio semi gerak, media visual semi gerak, media audio visual diam, media audio visual gerak.
Pengelompokan lainnya dibuat oleh Anderson (1998) yang mana media menjadi sepuluh kelompok, yakni audio(CD, telephone), cetak (buku, modul), audio cetak (kaset audio yang dilengkapi bahan tertulis), proyeksi audio visual diam, visual gerak, audio visual gerak, obyek fisik, manusia dan lingkungan, computer.

Pengelompokan Berdasarkan Pengalaman Belajar
Menurut Edgar Dale (1969) dalam bukunya yang berjudul “Audio Visual Method in Teaching” media pembelajaran dapat dikelompokkan berdasarkan jenjang pengalaman yang diperoleh pembelajar, jenjang pengalaman itu disusun dalam suatu bagan yang dikenal dengan nama Dale’s Cone of Experiences (Kerucut Pengalaman Dale). Menurut Thomas dan Sutjiono (2005) mengklasifikasikan media pembelajaran menjadi tiga kelompok, yakni pengalaman langsung, pengalaman tiruan dan pengalaman verbal (dari kata-kata).

Pengelompokan Berdasarkan Penggunaaan
A.    Berdasarkan Jumlah Penggunanya
1.      Media pembelajaran yang penggunaannya secara individual oleh peserta didik. Misalnya kelas atau laboratorium elektronik, media oto-instruktif, kotak unit pengajaran.
2.      Media pembelajaran yang penggunaannya secara berkelompok/kelas. Misalnya film, slides dan media proyeksi lainnya.
3.      Media pembelajaran yang penggunaannya secara missal. Misalnya televisi, radio, film, slide dan lain sebagainya.

B.     Berdasarkan Cara Penggunaannya
1.      Media tradisional atau konvensional (sederhana, misalnya peta,symbol-simbol grafis, gambar berseri dan lain-lain.
2.      Media modern atau kompleks. Misalnya ruang kelas otomatis, sistem proyeksi berganda, sistem interkomunikasi.

C.    Berdasarkan Hirarki Manfaat Media
Selain jumlah dan cara penggunaannya media pembelajaran dapat dikelompokkan berdasarkan hirarki pemanfaatannya dalam pembelajarannya. Dengan kata lain semakin rumit jenis perangkat media yang dipakai, semakin mahal biaya investasinya atau sebaliknya (Midun, 2009; Setyasari dan Sihkabuden, 2005; Munadi, 2008).

Karakteristik Media Pembelajaran Matematika
     Menurut  Arsyad  (2005),  setiap  media  pembelajaran  memiliki  karakteristik  tertentu, yang dikaitkan atau dilihat dari berbagai segi. Misalnya, Schramm melihat karakteristik media  dari  segi  ekonomisnya,  lingkup  sasaran  yang  dapat  diliput,  dan  kemudahan kontrolnya oleh pemakai  (Sadiman, dkk, 1990). Karakteristik media  juga dapat dilihat menurut kemampuannya membangkitkan rangsangan seluruh alat indera. Dalam hal  ini Kemp  (1975)  menyatakan,  pengetahuan  mengenai  karakteristik  media  pembelajaran sangat penting artinya untuk pengelompokan dan pemilihan media. Karakteristik media merupakan  dasar  pemilihan  media  yang  disesuaikan  dengan  situasi  belajar  tertentu(Sadiman, dkk, 1990).
     Ada  tiga  karakteristik  media  berdasarkan  petunjuk  penggunaan  media  pembelajaran untuk  mengantisipasi  kondisi  pembelajaran  di  mana  guru  tidak  mampu  atau  kurang efektif dapat melakukannya. Ketiga karakteristik atau ciri media pembelajaran  tersebut adalah:
1.      Ciri fiksatif, yang menggambarkan kemampuan media untuk merekam, menyimpan,
            melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau obyek.
2.      Ciri  manipulatif,  yaitu  kemampuan  media  untuk  mentransformasi  suatu  obyek,
       kejadian  atau  proses  dalam  mengatasi masalah  ruang  dan  waktu.  Sebagai  contoh,
       misalnya proses  larva menjadi kepompong dan kemudian menjadi kupu-kupu dapat
       disajikan dengan waktu yang lebih singkat (atau dipercepat dengan teknik time-lapse
       recording).  Atau  sebaliknya,  suatu  kejadian  /  peristiwa  dapat  diperlambat
       penayangannya  agar  diperoleh  urut-urutan  yang  jelas  dari  kejadian  /  peristiwa
       tersebut.
3.      Ciri distributif,  yang menggambarkan  kemampuan media untuk mentransportasikan
            obyek  atau  kejadian  melalui  ruang,  dan  secara  bersamaan  kejadian  itu  disajikan
            kepada sejumlah besar siswa, di berbagai tempat, dengan stimulus pengalaman yang
            relatif sama mengenai kejadian tersebut.
Menurut Soedjadi (1994:1), meskipun terdapat berbagai pendapat tentang matematika yang tampak berlainan antara satu sama lain, namun tetap dapat ditarik ciri-ciri atau karekteristik yang sama, antara lain: 
  1. memiliki objek kajian abstrak, 
  2. bertumpu pada kesepakatan, 
  3. berpola pikir deduktif, 
  4. memiliki symbol yang kosong dari arti, 
  5. memperhatikan semesta pembicaraan, 
  6. konsisten dalam sistemnya.

Dr. rer.nat.H.Rayandra Asyhar, M.Si.2012.Kreatif Mengembangkan Media  Pembelajaran.Jakarta:Referensi Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar